RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Rabu, 03 Juli 2013

Ini Puisi, bukan cerita fiksi.

Ketika "cinta" Tiba

Meski belum bertemu Aku telah mengenal "cinta" sejak kelas 1 SMP.
Dari kotak-kotak multimedia kecil di Rumah yang kalian sebut TV
Dari cerita-cerita romantis novel-novel teenlit
Dari gosip-gosip kecil-kecilan sepupu di waktu tidur.
Aku telah tau seperti apa itu "cinta" walau belum merasakannya.
"cinta" mengenakan kemeja denim dengan topi berbahan sama.
"cinta" mengetahui semua jenis buku yang telah ku baca.
"cinta" mengenal semua nama-nama di pohon keluarga.
Ayah.
Ibu.
Nenek, bahkan sepupu jutaan kali.
"cinta" mengendarai unicorn putih yang akan terbang saat aku membutuhkan.
Begitulah Aku mengenal "cinta" di kelas 1 SMP. Jika saja Aku bisa menemukannya.
Tapi, ketika "cinta" akhirnya tiba, dia bertato dengan bau alkohol di sekeliling tubuhnya.
Dia mengenakan jeans robek-robek yang sepertinya belum dicuci dari sebulan yang lalu.
Tak pernah baca buku dan tidak jelas siapa ayah dan ibunya.
"cinta" adalah alasan satu-satunya aku harus membohongi orang tuaku.
Izin ke Rumah Siska padahal mengendap-endap ke gang belakang rumah, membantunya sadar dari mabuk beratnya.
"cinta" begitu menakutkan bagi orang-orang sekitar
Tapi bagiku, aku tak pernah kehilangan humor jika berada disekelilingnya.
"cinta" selalu menungguku pulang dari sekolah, untuk memastikan tak ada preman yang berani menggangguku.

Waktu berlari dan "cinta" berubah.
"cinta" memuai seperti udara.
"cinta" mengendur seperti kabel listrik di malam hari.
Perlahan "cinta" menghilang.
"cinta" tak berkabar selama bertahun-tahun
Dan ketika "cinta" datang kembali, aku bahkan tidak mengenalinya.
"cinta" datang dengan suara merdu yang baru
"cinta" datang dengan mimpi-mimpi manis yang baru
Dengan tahi lalat yang baru
Dengan lesung pipi di senyum yang baru
"cinta" datang dengan cinta yang baru

Sekarang ada panggilan kesayangan baru.
Lagu pengantar tidur baru.
Juga buku-buku favorit baru.

Kami menemukan lelucon yang membuat kami tertawa bersama.
Menemukan lagu yang membuat kami bernyanyi bersama.
Menemukan topik yang membuat kami larut dalam diskusi bersama.

"cinta" selalu mengatakan 'you're beautiful'
Selalu dan setiap saat.
Ketika aku sedang dalam emosi yang memuncak
'you're beautiful'
Ketika aku sedang dalam isak yang mengharukan
'you're beautiful'
Bahkan ketika aku telah bosan mendengar
'you're beautiful'
Ketika aku telah menolak untuk percaya padanya lagi, tetap saja...
'you're beautiful'
Ketika tidak ada lagi orang yang akan mengatakan
'you're beautiful'
Tapi ketika aku ingin mendengarnya, "cinta" lupa mengatakan..
'you're beautiful'

"cinta" juga membuatku menangis.
Pada setiap minggu yang tak berkabar
Pada setiap malam sunyi yang sepi

"cinta" tidak akan pernah menjadi seperti yang kuharapkan ketika duduk di bangku SMP dulu
Mungkin, "cinta" di Arab sedang tidur pulas
Sedang aku, menyantap makan siang.
Mungkin "cinta" berada di dua tempat yang berbeda, terjebak perbedaan waktu.
Mungkin "cinta" tidak siap untukku
Atau aku yang tidak siap untuk "cinta"
Mungkin "cinta" bukan datang seiring pernikahan
Mungkin "cinta" datangnya setelah perceraian
Mungkin "cinta" bisa tinggal, dan mungkin juga tidak.

"cinta" akan datang di saat seharusnya dia datang, dan pergi disaat dia harus pergi.
Ketika "cinta" datang, bukalah pintu lebar-lebar
Katakan "selamat datang dan buat diri anda senyaman mungkin"
Ketika "cinta" harus pergi, persilahkan dia lewat pintu belakang
matikan lampu dan resapi kesunyiannya, sambil berbisik
"terima kasih. terima kasih telah bersedia mampir"

*terinspirasi dari karya salah satu penyair luar negeri*