aku mencoba mengeja kata.
merapalkan doa dan mantra.
menolak segala bentuk pinta.
tapi terlalu lemah..
terlalu lemah...
aku menyuarakan orasi penuh semangat.
membuat suara-suara provokasi.
mendorong sisa-sisa kekuatan.
masih terlalu lemah..
terlalu lemah..
aku membaca seribu buku.
menulis ribuan halaman.
mendengar jutaan pendapat.
tetap saja terlalu lemah..
terlalu lemah..
masih tentang aku yang terlalu lemah.
semoga tangis ini bukan karena menangisi kebodohan senja.
yang selalu menghadirkan harapan.
anggap saja sebagai ucapan terima kasih yang sedikit berbeda.
karena untuk berpisah secara perlahan.
aku masih terlalu lemah. terlalu lemah.
Kamis, 22 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar