RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Sabtu, 16 Februari 2013

Bumi dan Kisahnya

ini sepenggal kisah cinta rumit. serumit kata-kata cintaku yang tak akan pernah sampai pada telingamu.

ini kisah tentang Bumi. yang hatinya jatuh pada dua tempat berbeda. Rembulan dan Matahari.


pada Matahari, Bumi menemukan cerianya kehidupan. sinarnya yang hangat dijadikannya pegangan hidup. pada Matahari, Bumi menemukan senyumannya. rasanya bersama matahari semuanya akan bersinar dengan lebih indah.

masih teringat jelas, bagaimana indahnya pertemuan pertama mereka tiap harinya. dengan dibingkai rona fajar yang indah, tidak ada alasan lagi bagi Bumi untuk tidak jatuh hati pada Matahari. Matahari selalu tau bagaimana membuat Bumi tertawa, bagaimana membuat Bumi bahagia. dengan Matahari, Bumi belajar menjadi dewasa. Bumi belajar melewati panasnya kehidupan dengan tegar. Matahari mengajari Bumi kehidupan.

tapi sebagaimana layaknya Matahari, dia juga pasti akan terbenam. ada saat dimana Matahari tidak menampakkan dirinya pada Bumi. saat-saat dimana Bumi merasa sangat kehilangan.

di saat-saat gelap tanpa Matahari, Bumi mengira dirinya akan mati. ditelan oleh kegelapan yang kini dia sebut malam. Bumi mengira dia akan berhenti berputar. karena dalam kesendirian dipaksapun dia tak mau berputar. setelah terbenamnya Matahari, kini Bumi tau rasanya kesepian. rasanya sendirian. teralienasi dari rasa kebersamaan. tau rasanya menjadi yang ditinggalkan.

di saat saat muram. tak disangka ada hadiah indah kiriman tuhan buatnya, dia adalah Rembulan. berbeda dengan Matahari, pertemuannya dengan rembulan dibingkai dengan romantisnya cahaya senja. Rembulan menghadirkan makna pada kegelapan malam. Rembulan memberikan kecantikan bintang untuk menghiasi langit Bumi. Siapa yang akan menyalahkan Bumi, ketika ternyata hatinya telah terpaut kebaikan Rembulan.

Jika Matahari mengajarkan panasnya kehidupan. Bersama Rembulan, Bumi belajar dinginnya kehidupan.

karena kebaikan Rembulan, Bumi mengira bersama Rembulan dia tidak akan pernah lagi menjadi 'yang ditinggalkan'. tapi terkadang kenyataan berbanding terbalik dengan harapan. Rembulan tetap pergi, walau di saat-saat terakhir, Rembulan sempat menghadiahkan bintang kejora untuk Bumi.

tetap saja ada saat-saat dimana Rembulan tidak bisa berada di sisi Bumi. saat-saat dimana Bumi harus kembali jatuh pada relung duka.

yang tidak diketahui Bumi, waktu tidak habis dalam sehari saja. hari masih berlanjut.
yang artinya Bumi tetap akan bertemu dengan Matahari dan Rembulan. betapa bahagianya Bumi mengetahui hal itu.

segera setelah Matahari terbit, Bumi kembali riang, dan saat terbenam yang terucap bukan lagi 'selamat tinggal', tapi 'sampai jumpa', begitu juga saat bertemu Rembulan.

hal lain yang tidak diketahui Bumi, di satu sisi kisah ini. Matahari dan Rembulan hanya menganggapnya sebagai adik kecil yang butuh perhatian. tidak lebih. setiap panas dan dingin yang diajarkan pada Bumi, semata-mata agar Bumi mengerti bagaimana perbedaan di antara mereka.

Bumi yang egois, tidak ingin melepaskan keduanya, Bumi menikmati setiap proses perjumaan-perpisahan-perjumpaan yang dialaminya. untuk kali ini saja dia berharap diizinkan untuk serakah. keserakahan dalam diam tepatnya.

Bumi jatuh cinta dalam diam. Bumi tidak mempunyai keberanian untuk membahasakan cintanya pada Matahari dan Rembulan. bagaimana mungkin dia menawarkan cinta pada dua tempat sekaligus. Bumi tidak mau merasakan kehilangan. ia tidak berani melepaskan untuk mempertahankan yang satunya. kadar cintanya sama untuk Matahari dan Rembulan. maka Bumi memutuskan untuk memendam dan menikmati rasa dalam diam. karena terkadang di dunia yang egois hanya yang egois yang menang.

Bumi hanya menceritakan rasanya kepasa sahabatnya. Awan.

hal selanjutnya yang tidak diketahui Bumi, Awan yang selama ini selalu menemani Bumi di setiap perjumpaannya dengan Matahari dan Rembulan, iri melihat kedekatan mereka. apalagi Awan ternyata menaruh perasaan lebih pada sang Matahari. Awan tidak bisa menerima bagaimana mungkin Bumi malah menikmati situasi itu.

karena bukannya memilih Bumi malah bersenang-senang.

Awan yang tidak tahan melihat bahagia Bumi menari di atas ketidaksanggupannya, melakukan perlawanan.

tidak ada lagi pertemuan dengan Matahari, karena sebelum sempat bertemu dengan Bumi, perhatian Matahari terrampas oleh hadirnya Awan. kini hanya mendung yang menghiasi hari Bumi. tidak cukup sampai di situ, Awan juga menyedot seluruh perhatian Rembulan, hingga hanya gelap yang hadir dalam malam Bumi.

Bumi kini sadar, ia terlalu mencinta sampai lupa bagaimana rasanya merindukan.

kini Bumi rindu, rindu yang teramat rindu, berhari-hari ia tak bertemu dengan Matahari dan Rembulan. kini ia hampir lupa bagaimana rasanya panas ataupun dingin. yang dia rasakan hanya hampa.

beberapa hari kedepan, tiba-tiba bukan lagi mendung yang menemani Bumi mengawali hari, tapi Matahari terbit kembali, menghadirkan fajar bersamanya. betapa bahagianya perasaan rindu yang terbalaskan. selain fajar Bumi juga mendapatkan pelangi, sebagai hadiah kesabarannya dalam menunggu.

selayaknya pertemuan setelah perpisahan, segalanya tidak akan sama lagi. pada Matahari, Bumi harus berbagi perhatian yang selama ini di dapatkannya. ia harus berbagi dengan Awan yang saat ini lebih dekat dengan Matahari.

sedangkan pada malam hari, setelah ada Awan yang menyelubungi, Rembulan kini menjadi semakin dingin. bintang-bintang yang dihadiahkannya kepada Bumi semakin meredup sinarnya. Rembulan kini semakin samar kehadirannya.

Bumi kembali merasa sendiri, sejauh apapun dia berusaha menarik perhatian Matahari dan Rembulan, selalu ada Awan yang menghalangi. entah hingga kapan Bumi akan terus seperti ini. Bumi hanya bisa menikmati sedikit perhatian Matahari dan Rembulan yang tersisa.

Bumi hanya bisa menerima resiko atas pilihannya. pilihannya untuk mencintai dalam diam :')

*tamat*

0 komentar: