RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Minggu, 17 Maret 2013

Anak-anak bukan badut !

ketika sedang asik melihat kotak elektronik yang menampilkan berbagai gambar dan suara, mengganti-ganti saluran siaran hingga perhatianku terhenti pada sebuah siaran yang menampilkan pentas anak-anak kecil yang memperebutkan gelar 'miss cilik'. pentas tentang sekumpulan anak kecil berjenis kelamin perempuan berusia sekitaran tiga hingga delapan tahun berlenggak lenggok di atas panggung. secara kasat mata tidak ada yang salah dengan siaran itu.

Anak-anak sekarang diajarkan tentang bagaimana menjadi cantik sejak kecil. muka polos mereka telah dilapisi bedak tebal yang memutihkan wajah, sehingga nantinya yang cantik adalah yang berdandan. padahal make-up tidak seharusnya berada di wajah mereka. bagiku make-up hanya diperuntukkan bagi mereka yang merasa jelek dan tidak bersyukur atas pemberian tuhan. untuk merekalah make-up diciptakan bukan untuk anak-anak kecil tadi. belum lagi tentang baju-baju yang mereka kenakan. ada yang mengenakan drees pendek sepaha, sepatu hak tinggi, jaket kulit, boots kulit, legging jala-jala yang robek sana-sini, juga tanktop hitam. bahkan sejak kecil mereka telah belajar berpenampilan seperti preman pasar.


ketika tampil diatas panggung, mereka diajarkan bagaimana caranya berpura-pura menjadi badut. melenggak kesana kemari, berusaha meninggalkan pesona bagi para juri sambil sesekali melirik ke orang tua mereka, cemas jika ada gerakan yang terlupa atau ada tingkah laku diluar skenario yang telah disusun sebelumnya. seharusnya pentas semacam ini adalah milik orang dewasa dengan segala kerumitan hidupnya, bukan milik anak kecil polos itu. harusnya anak-anak itu bermain bebas sesuka hatinya, bukan malah sibuk meniru orang dewasa.

belum lagi jika telah diumumkan pemenangnya. menang akan apa? menang karena telah bersusah payah membeli baju dan sepatu mahal ? menang karena telah berdandan setebal mungkin? atau menang karena telah berhasil meniru orang dewasa? bagaimana dengan anak-anak yang tidak menang dan harus pulang dengan rasa kecewa? apakah mereka kalah karena tidak cantik? atau mereka kalah karena pakaiannya kurang mahal? atau justru mereka kalah karena tidak cukup lihai dalam meniru gerak gerik orang dewasa?

padahal mereka semua cantik tanpa harus didandani. mereka semua lucu tanpa harus berlagak seperti badut. mereka seharusnya bermain bebas bersama teman-temannya, bukannya malah disibukkan dengan lipstik-lipstik mama mereka. mereka seharusnya tertawa bersama, bukan saling bersaing untuk memperebutkan siapa yang paling cantik. karena mereka adalah anak-anak bukan badut!

1 komentar:

Dimas Prakosooo mengatakan...

Setuju! Tugas anak seharusnya bukan meniru orang dewasa. Tugas anak hanya bermain.