RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Senin, 11 Maret 2013

Pengertian :')

kali ini tentang rasa bersalah yang terlalu gengsi untuk aku utarakan. tentang permintaan maaf yang terlalu sungkan aku sampaikan. juga tentang permohonan pengertian yang besar tapi terlalu takut aku minta.

terhitung semenjak lima bulan terakhir, pulang malam hari sudah menjadi rutinitasku. rumah seakan menjadi tempat kedua. urusan kampus memang selalu ku utamakan.


bukannya aku tidak peka, bahkan berulang kali aku merasa bersalah karena jarang di rumah. karena membiarkan orang lain lebih tau keadaan rumah daripada aku. karena lebih peduli pada kampus dari pada rumah.

terlebih lagi beberapa bulan terakhir ini, mengikuti beberapa kepanitiaan, membuatku terkadang pulang di atas tengah malam bahkan kadang bermalam di tempat lain. rasa bersalahku memuncak kemarin malam. ketika mendengar kata-kata yang dikeluarkan ayah sebagai respon atas permintaanku. aku merasa tidak enak. aku merasa amat bersalah.

dua minggu terakhir pulang rata-rata di atas jam dua belas malam, hingga akhirnya 5 hari kemarin bermalam di tempat lain karena mengikuti kegiatan kampus mungkin sudah terlalu kelewatan. terlebih lagi aku pergi di saat kalian sedang di luar kota. 

mungkin sekedar kata maaf tidak akan cukup meredam kekecewaan kalian.

aku sadar aku adalah anak perempuan. perempuan yang selalu diidentikan sebagai yang seharusnya membantu pekerjaan rumah, perempuan yang seharusnya ada di rumah pada malam hari, bukannya dikampus. aku sadar sebagai perempuan aku harus menjaga sikap sebagai selayaknya perempuan. dan aku gagal.

ketika anak perempuan lain telah tertidur di kasurnya masing-masing aku malah sedang di kampus berurusan dengan beberapa hal, yang bahkan ku akui kadang tidak terlalu penting.

aku merasa bersalah karena atas segala sesuatu yang telah kalian perbuat, keluarkan dan korbankan, justru aku seakan menjadi anak yang tidak peduli dengan kondisi keluarga, yang ku pedulikan hanya kepentingan kampus.

berusaha untuk lebih berkonstribusi dalam rumah, pasti akan kulakukan.

tapi yang membuat aku merasa lebih bersalah dari sebelumnya adalah apa yang akan ku minta. kelakuanku yang begini  saja telah membuat kalian marah, terlebih lagi jika nantinya aku meminta pengertian lebih banyak, karena sepertinya keadaan akan semakin parah.

aku menemukan zona nyamanku dalam kampus. belajar adalah jalan hidup yang kupilih saat ini. aku senang berada di antara komunitasku yang di kampus. aku sulit membahasakan apa yang kuinginkan. intinya cukup dengan pengertian.

terkadang aku sangat ingin bercerita tentang kegiatanku saat ini, tapi di lain sisi, respon dari kalian yang aku terima terkadang tidak menyenangkan, tanpa berusaha mengerti kalian langsung menghakimi, hal ini yang kadang membuatku malas menjelaskan.

tapi percayalah, kesibukanku bernilai positif. kesibukanku murni tentang proses pembelajaran dan pendewasan hidup. aku tidak bergelut dengan dunia gemerlap. aku tak pernah menyentuh kerasnya minuman memabukkan. aku tak pernah mencicipi obat terlarang ataupun rokok. kegiatanku tulus hanya tentang membaca, menulis, dan berdiskusi.

pekerjaan kalian yang menuntut kalian memeriksa dengan seksama, atau bahkan bertanya sampai sedetil-detilnya kadang membuatku tertekan untuk meminta izin. aku hanya ingin di mengerti. karena ketika dimengerti aku juga akan memberi pengertian.

jangan marah, jangan kecewa, jangan membenci. karena marah dan kecewanya kalian hanya akan membuatku semakin bersalah. aku benci dengan konflik, karena itu ketika ada konflik aku akan melarikan diri dari konflik.

aku cuma mau dimengerti, selebihnya aku akan mengerti kalian :')

0 komentar: