RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Rabu, 04 September 2013

Konsep Anak Berbakti

suatu malam aku bertanya pada Ayah, "Bagaimana konsep anak berbakti menurut Ayah?"

pertanyaan ini hadir karena rasa-rasanya aku belum pernah mencapai konsep anak ideal pada umumnya, mendekati pun rasanya juga tidak. sementara bukankah menurut ajaran agama manapun, setiap anak harus berbakti pada orang tuanya. Benar begitukan?

aku melihat disekelilingku, teman-teman sebayaku. beberapa orang di antara mereka memiliki nilai IPK yang tinggi, kuliah rapi 4 tahun atau bahkan kurang dari itu. beberapa yang lainnya telah mendapat pekerjaan, tentor di bimbingan belajar ini dan itu atau sebagai wirausaha mandiri, jualan ini dan itu. sisanya mendapat beasiswa yang diidam-idamkan. adalah suatu kewajaran jika mereka berbangga hati.

mungkin begini konsep pendidikan di Indonesia saat ini. Achievement Oriented. semua serba penghargaan. wajar saja kalau orang saling berlomba menunjukkan eksistensi diri pada realitas. seakan-akan seseorang yang "biasa-biasa" saja tidak akan dianggap. Mungkin inilah hasil pengejewantahan konsep pendidikan liberal. atau mungkin juga seperti inilah pengejewantahan dari teori kebutuhannya kanda Maslow. Menurut Abraham Maslow, manusia memiliki lima tingkat kebutuhan hidup yang akan selalu berusaha untuk dipenuhi sepanjang masa hidupnya. tingkatan tertinggi adalah aktualisasi diri. pada tingkatan ini, manusia berusaha untuk menunjukkan keeksistensian dirinya di dunia. dan entahlah konsep-konsep apalagi yang hadir untuk membenarkan diriku yang jauh dari konsep "anak berbakti" pada umumnya.

saat kutanya seperti itu, Ayah menjawab sambil tersenyum "cukup membuka hati pada tuhan saja".

0 komentar: