RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Minggu, 21 April 2013

cerita dalam cerita

Fatma adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Makassar. saat ini dia sedang mengalami masalah yang menurutnya sangat menganggu aktivitasnya sehari-hari. dia menganggap dirinya berkepribadian ganda. entah apa yang terlintas dipikirannya hingga konsep "berkepribadian ganda muncul begitu saja. tidak ada yang mengetahui kegelisahannya tersebut. Fatma cenderung pintar menyembunyikan perasaannya dari zona pertemanannya.


di Suatu senja, Fatma memilih menyendiri di sudut kampusnya. disana dia merenung tentang kegelisahannya. sudah lebih dari 2 tahun dia mempunyai firasat kalau sebenarnya dia berkepribadian ganda, bagaimana tidak, banyak sekali ciri-ciri pengidap berkepribadian ganda yang cocok dengan dirinya. mulai dari sangat sering dan cepatnya emosinya berganti-ganti, hingga penyakit lupanya yang sudah kelewatan.

saat Fatma bercerita kepada sahabat-sahabatnya, yang didapatkannya bukannya penjelasan, Fatma malah merasa sahabat-sahabatnya menganggap sepele masalahnya ini, bahkan terkadang mereka terkesan tidak mau mendengarkan. hal ini yang membuat Fatma memilih untuk menyendiri dahulu untuk beberapa saat, agar pikirannya tenang kembali.

di sudut kampus, dia memilih untuk menulis. begitulah dia, jika tak ada orang yang ingin mendengarkannya, Fatma akan menuangkan kegelisahannya di secarik kertas. menurutnya, orang-orang lain bukannya tidak ingin mendengar ceritanya, mereka hanya tidak mempunyai cukup waktu untuk mendengarkan. mungkin saja mereka punya cukup waktu untuk membaca.

begini isi tulisan Fatma :

aku curiga pada diriku sendiri. aku merasa ada orang lain yang hidup ditubuhku. entah siapa. sosoknya sangat bertolak belakang denganku. sepertinya dia seorang 'guru'. sebut saja dia 'hati nurani' ku. dia selalu hadir disaat-saat aku bertingkah egois dan  merasa yang paling benar. ini sangat mengangguku. sangat menekanku. aku tidak lagi bebas bertingkah laku. ini kah tandanya aku akan dewasa?

'hati nurani'ku ini selalu mengajariku tentang bagaimana aku harus mengerti posisi orang lain, tentang bagaimana aku tidak boleh bermanjaan dengan semua orang lagi, tentang aku yang tidak boleh sering ngambek lagi, tentang aku yang tidak boleh sering merepotkan orang lain lagi. semua hal tentang sifat kekanak-kanakkan ku dilarangnya.

aneh rasanya. aku sempat bertanya pada teman lama ku yang mengambil jurusan psikologi. katanya aku bukan pengidap berkepribadian ganda, aku hanyalah seorang yang 'moody' nya sangat tinggi. makanya sering sekali kualami gonta-ganti emosi. begitu juga dengan sifat pelupaku, itu bukan karena ada sosok lain yang mengambil alih pikiran utamaku, itu hanya sifat pelupa biasa yang sering di derita orang lain, hanya saja memang kadar pelupaku tinggi.

saat sang 'hati nurani'ku berusaha menceramahiku, mendiktekan nasehat-nasehat kepada pikiran 'anak-anak'ku, aku akan terdiam. membiarkan mereka berkelahi sendiri di dalam pikiranku. ini bagaikan adegan antara malaikat dan setan yang saling mempengaruhi di film-film.

terkadang aku merasa heran dengan diriku sendiri, seperti ada kesadaran lain yang hidup ditubuhku. terkadang jika kuikuti petuah-petuah sang 'hati nurani' aku merasa menjadi orang yang munafik. tidak lagi menjadi diriku sendiri. kata mereka aku hanya sedang berada dalam proses pencarian jati diri. kalaupun benar, apakah memang semua orang mengalami hal seperti ini?

sebentar lagi ulang tahunku, semoga nantinya saat aku berulang tahun, aku akan kembali seperti sedia kala :)

kurang lebih seperti itulah curahan hatinya.

kini Fatma memilih untuk pulang dan menenangkan diri di rumahnya. Dia cukup malas untuk melanjutkan hari dan berinteraksi dengan kawan-kawannya dalam kondisi yang tidak jelas seperti saat ini.

tulisan itu di selipkannya di buku binder biru kesanyangannya yang selalu dibawanya kemana-mana. binder itu berisi segala curahan hatinya, ketika tidak ada lagi yang ingin mendengarkannya

masih dalam kondisi sedikit menerawang, Fatma berjalan ke seberang jalan, ke tempatnya biasa menunggu angkot yang akan mengantarnya pulang. karena pandangannya yang kosong, fatma tidak melihat dari arah sebelah kirinya, ada dua buah motor yang melesat kencang ke arahnya. lebar jalanan yang tidak seberapa tersebut membuat Fatma tidak bisa menghindar dari kedua motor tersebut.

Fatma tertabrak.

iah terpental. kepalanya terbentur mengenai trotoar jalan. darah segar mengalir di bagian belakang kepalanya.

kedua pengendara motor itu kabur. sementara Fatma kini di kerumuni oleh mahasiswa-mahasiswa yang juga sedang menunggu angkot. pendarahan yang dialaminya sangat parah. kini Fatma dibawa ke rumah sakit terdekat untuk menyelamatkan nyawanya.

sementara di sisi lain jalan, seorang pria memungut sebuah binder biru. binder biru polos yang berisi catatan-catatan yang sepertinya penting sekali. karena sedang terburu-buru, pria itu memasukkan binder biru tadi ke dalam tasnya, kini dia masuk ke kelasnya untuk mengikuti perkuliahan.

yang tak disadari sang pria. binder biru polos itu akan mengubah hidupnya dan hidup seorang wanita lainnya.

***bersambung***

0 komentar: