Kepada Yth:
Manifesto Tuhan alias Kaum Adam
alias Kamu
Di_
Bumi
Kita.
Bissmillahirrahmanirrahim.
Untuk menindaklanjuti rasa aneh
yang terpercik di dalam dada. Rasa yang membuat kenyataan terasa semu dan
khayalan terasa benar. Rasa yang dengannya segala senang, bahagia dan senyum
datang tanpa harus diminta. Rasa yang murni tanpa harus didandani. Izinkan saya
yang bertandatangan di bawah ini, dengan penuh rasa cinta menyampaikan hal-hal
sebagai berikut :
Menimbang:
Satu: Saudara Manifesto Tuhan
alias Kaum Adam alias Kamu adalah seorang manusia yang telah cukup banyak
melewati pahit manisnya kehidupan. Hingga karenanya terlihat begitu dewasa
dalam menyelesaikan masalah. Yang dengan sekaligus telah mengajarkanku untuk
selalu sabar dan berfikir jernih dalam menyelesaikan masalah.
Dua: Saudara Manifesto Tuhan
alias Kaum Adam Alias kamu adalah seorang pekerja keras yang telah berani
mendobrak pintu-pintu kesempatan. Hingga karenanya terlihat begitu tangguh di
tengah arus keserakahan dunia. Yang dengan sekaligus telah mengajarikan arti
keberaniaan seorang kaum minoritas kepadaku.
Tiga: Saudara Manifesto Tuhan
alias Kaum Adam Alias Kamu adalah seorang manusia yang mempunyai selera humor
tinggi. Hingga karenanya terlihat begitu santai menjalani kehidupan padahal
kerasnya kehidupan yang kau hadapi mungkin takkan mampu dilewati oleh yang
lainnya. Yang dengan sekaligus telah mengajarkanku arti kebahagiaan disela-sela
kehidupan yang kejam. Karena menertawakan hidup adalah salah satu cara
menikmati hidup.
Mengingat:
Lebih dari seratus-ini
berlebihan-manifesto Tuhan dari Golongan Kaum Adam yang ku kenal selama
berperan dalam hidup, cuma kamu yang benar-benar berkepribadian menarik.
Kepribadian yang tanpa tending aling-aling telah melekat secara niscahya pada
figurmu. Kepribadian yang-menurutku-cocok
menjadi imam ku.
Memperhatikan:
Satu: Bahwa manusia-manusia kaum
hawa adalah kaum yang pemalu. Seringkali gengsi mereka menekan rasa yang telah
lama dipendam. Yang seringkali juga rasa itu akan berakhir pada tangisan di
sepertiga malam yang diiringi doa, berharap rasa itu tersampaikan dengan
sendirinya tanpa perlu ada pernyataan lisan ataupun tertulis sebagai
pengantarnya.
Dua: aku adalah manusia yang
berasal dari kaum Hawa, yang katanya pemalu tadi. Tapi dengan segala hormat
tanpa bermaksud menyalahi sterotipe yang telah tertanam dalam pikiran umat, aku
termasuk dalam golongan kaum hawa antimainstream. Dimana aku termasuk dalam
kaum hawa yang sangat menjunjung kebebasan berpendapat diatas panggung
sandiwara kehidupan ini.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
Satu: rasa yang melandasi
ditulisnya surat ini, adalah rasa yang telah menjadikan panas terasa sejuk.
Rasa yang melandasi ditulisnya surat ini, adalah rasa yang telah menghadirkan
mimpi indah disetiap peristirahatanku. Rasa yang murni tanpa harus didandani
ini selanjutya disebut sebagai cinta.
Dua: rasa cinta sebagaimana telah
diatur pada butir (kesatu) diketahui sebagai rasa yang universal dan tidak
terbatas. Dimana jika dihubungkan akan keterkaitannya terhadap lawan jenis akan
kulekatkan padamu sebagai mahluk adam yang menjadi perintis rasa itu kemudian
hadir mengisi hari-hariku.
Tiga: sebagaimana telah diatur
dalam butir (kesatu) dan (kedua), selanjutnya telah dapat diambil kesimpulan
bahwa rasa cinta yang tidak terbatas ini akan ku biarkan menjadi terbatas
dengan menyematkannya padamu. Selayaknya rasa cinta antara dua insan, antara
adam dan hawa, antara kamu dan aku
Empat: setiap pelanggaran yang
terjadi dikemudian hari terhadap keputusan yang termaksud dalam butir (kesatu)
(kedua) dan (ketiga) dinilai mustahil. Karena bagaimana mungkin rasa cinta akan
berubah menjadi benci jika itu menyangkut dirimu. Juga bagaimana mungkin rasa
cinta yang hadir karenamu kusematkan pada orang lain yang tak sepertimu.
Lima: keputusan sebagaimana yang
tercantum dalam butir (kesatu) (kedua) (ketiga) dan (keempat) diatas berlaku
sejak rasa cinta itu hadir tanpa mengingat tanggal, bulan, apalagi tahun dan
apabila dikemudian hari secara tidak sengaja ditemukan kekeliruan didalamnya,
maka urusan tersebut akan menjadi urusan antara aku, kamu dan hati kita.
Demikian surat ini dibuat dan
disampaikan dengan disertai debaran jantung yang memuncak disetiap kata dan
tanda bacanya. Surat ini dibuat juga disertai kecemasan jika nantinya hanya
akan berakhir di sudut-sudut kamar sebagai remasan kertas yang tak lebih dari
sekedar sampah, tapi surat ini dibuat atas harapan lebih bahwa nantinya akan
ditanggapi positif dan ditindaklanjuti. Atas perhatianmu, ku ucapkan
Alhamdulillah.
Ditetapkan di Bumi Kita
Pada tanggal bulan
tahun yang terasa tak penting lagi
Segenap bahasa cinta,
Manifesto Tuhan alias
Kaum Hawa alias Aku.
0 komentar:
Posting Komentar