RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Jumat, 14 Juni 2013

Jarak Kita Jutaan Tahun Cahaya

tadi sore kutemukan sebuah surat. surat dari lembaran alang-alang biru laut.
sepertinya surat sepasang kekasih yang dipisahkan jarak.
surat yang ditulis oleh putri duyung untuk malaikat di langit sana.
mungkin lemparan putri duyung kurang kuat, hingga surat itu hanya mengambang di permukaan laut Bumi.
seperti ini bunyinya::

Jarak.
Sebuah kata yang mampu menciptakan rindu.
Kata yang menggiring sendu, disetiap malam kelabu.
Sebuah kata yang sangat mengambil andil dalam kisahku.

kisahku bukan tentang sepasang kekasih yang dipisahkan oleh jarak berkilokilo meter, atau dipisahkan oleh lautan. kisahku juga bukan dipisahkan oleh jarak yang bernama kematian. kisahku lebih unik daripada itu. kisahku dipisahkan oleh jarak jutaan tahun cahaya, yang hanya bisa dihubungkan oleh doa-doa tulus nurani.

seorang putri duyung yang berasal dari planet ketiga di sistem tata surya, mungkin tidak akan pernah punya kesempatan menyatu dengan malaikat senja yang tinggal di planet mars sana. bahkan sejak awal kita memang dilarang menyatukan jiwa. tempatmu tinggi di langit ketujuh bersama puluhan bidadari dengan kecantikan yang berlebihan, sedang aku? aku hanya bisa merindu dari bawah palung laut terdalam. menatap nanar ke langit mars penuh rindu dan harap.

kau selalu keluar pada malam hari saat pintu langit terbuka pas setelah senja menunaikan tugasnya, sedang aku hanya bisa keluar setelah fajar menyingsing, disaat-saat laut sedang dalam kondisi pasang. seakan perbedaan lingkungan belum cukup menjadi pemisah di antara kita, kenyataan bahwa kita berada di planet yang berbeda malah memperbesar penghalang di antara kita.

kadang aku menyesal mengapa kita harus bertemu dan saling menjatuhkan hati pada pertemuan pertama yang sangat singkat itu. kita hanya diberi jatah setengah jam *menurut perhitungan jam manusia* untuk bertemu oleh semesta dihari-hari biasa. parahnya waktu yang sesingkat itu, tidak akan pernah cukup untuk mengutarakan semua rindu yang tertahan.

pernah aku memohon pada semesta, agar dia ciptakan waktu yang lebih lama, sebagai imbalannya aku akan membantunya menjaga ketentraman laut Bumi dibagian barat, tempat kerajaan neptunus berdiri. semesta berbaik hati, hingga dia menghadirkan gerhana bulan. sekali dalam satu periode revolusi Bulan.

aku tak tau, pengorbanan yang telah kau lakukan untuk memperjuangkan kita. namun, ada ataupun tidak ada, aku tak pernah menuntut.

aku hanya ingin kau tau, ada namamu di setiap doa yang kupanjatkan di kuil Aquarida. semoga doa itu sampai padamu. atas nama cinta, aku membebaskanmu untuk berlabuh ke hati bidadari lain di langit sana. aku juga tak akan menuntutmu untuk setia di tengah beribu perbedaan yang memisahkan. aku hanya memintamu bahagia. denganku ataupun tanpaku.

kita memang dipisahkan oleh jarak jutaan tahun cahaya, tapi yang kuyakini, kita satu dalam cinta.

begitulah kisah mereka. kuharap semesta akan sedikit lebih berbaik hati pada mereka.
love it!

0 komentar: