RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Rabu, 12 Juni 2013

Betapa Cepatnya Dunia Berubah.

Time flies.
people change.
live sucks.
and nobody cares.

begitu cepatnya waktu berjalan, bahkan setiap detiknya terbang meninggalkan jejak. sungguh hebat sang waktu, hanya dengan tetap berdetak setiap detiknya dia sanggup menghadirkan scene yang membolakbalikkan kehidupan manusia.

sebenarnya apa itu waktu? mengapa dengan hebatnya dia bisa merubah kehidupan personal individu. Einstein berkata, waktu adalah sejenis lintasan yang berada di dimensi keempat. yang artinya di dimensi keempat akan ada salinan tak terbatas dari seluruh alam semesta pada garis waktu yang tak terbatas pula.

kukira sudah bukan saatnya lagi bagiku untuk menyalahkan waktu.

aku hanya sedang tak tahu ingin menyalahkan siapa selain waktu yang jelasjelas mengambil peran dalam perubahan yang terjadi di kehidupanku.

saat kanakkanak dulu, semua terasa seringan kapas. dengan mudahnya semua masalah hanya diselesaikan dengan cara memutuskan tali pertemanan, mengubah status kawan menjadi lawan, dan keesokan harinya kembali berteman hanya karena persoalan ingin tetap bermain di sore hari. masalah yang lalu bahkan dianggap tak ada.

beranjak remaja kita diminta untuk mengerti kondisi alam semesta beserta isinya. termasuk mengerti tentang kondisi cuaca yang tak bersahabat, kondisi psikologis kucing hamil yang tak layak untuk diganggu, kondisi hati yang diamdiam menyimpan rasa untuk orang lain diluar sana, kondisi keuangan yang kadang mencekik hasrat belanja, kondisi orang tua yang berbeda pemikiran, hingga kondisi orang lain dalam lingkup sosial.

semakin tua, kita semakin dipaksa untuk menjadi dewasa. walau sejujurnya, sampai sekarang aku belum pernah mendapatkan indikator kedewasaan seperti apa.
siap tidak siap, aku harus jadi dewasa. semesta menuntut.

status mahasiswa, umur diatas 17 tahun lengkap dengan embel-embel KTP di dompet, bukubuku yang telah dibaca, lingkungan pergaulan, tontonan tivi zaman sekarang, diskusidiskusi yang telah diikuti, serta tanggung jawab yag dibebankan oleh pengetahuan seakan memaksa, menuntut bahkan menodong untuk aku menjadi dewasa di segala hal.

dunia berubah, kawan.
dan aku belum bisa mengimbangi perubahannya. aku tertinggal. ditinggal zaman.

dunia menjadi semakin kompleks, salahkah aku jika hanya berharap akan hidup yang sederhana?
selain waktu, perlukah ku salahkan pengetahuan yang kudapatkan??

melihat dunia yang berubah dengan cepatnya, kurasa aku belum siap. aku masih harus belajar pada alam. bagaimana seharusnya memilih prioritas, antara kawan, tanggung jawab juga keluarga.

ajari aku semesta, sebelum dunia berubah lebih cepat lagi :"(

0 komentar: