RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Rabu, 15 Januari 2014

Membujuk Seorang Ayu

You: MAAF! sengaja aku tulis dengan huruf besar, agar matamu yang rabun tak lagi kau jadikan alasan hingga tak bisa membaca rasa bersalahku yang teramat besar.

Me: Sudahlah, kamu menghilang saja terus, tak usah ingat aku. yang bodoh memang aku. masih setia menunggu kedatangan kabarmu setelah empat hari tiga malam yang bisu.

You: Ayu, dengarkan aku dulu!

Me: Apa lagi alasanmu? kepalamu kejedot banyangan wanita lain, sampai kau amnesia. lupa kalau ada aku yang menunggu kabarmu?

You: Ayu, jangan kekanak-kanakkan seperti ini, kamu tau aku sedang sibuk.  

Me: iya aku memang masih anak-anak, hingga kesabaranku menunggu tak lagi bernilai dimatamu. anak-anak cukup diberikan harapan, bukan begitu?

You: kali ini kau sudah berlebihan Ayu, aku hanya tak menghubungimu. bukan tidak mengingatmu sama sekali. aku bisa jelaskan.

Me: dongeng apalagi yang ingin kau umbar? mitos apalagi yang harus kudengar? atau kau berpikir dengan tidak memberi kabar, kau akan menjadi legenda. sudahlah, kamu sibuk kan? aku juga!

You: Terserah kamu saja! kuharap kau tak akan pernah menyesal dengan keputusanmu itu.

Me: entahlah, tapi telingaku seperti menangkap ancaman. tak usah bawa-bawa pilihan, hanya karena kau menganggapku pilihan kesekian.

You: berpikirlah sejenak dengan baik, sebelum kau melontarkan kata yang bisa saja melukaiku.

Me: kata-kataku mungkin saja akan melukaimu, tapi ketiadaan kabarmu sudah menggoreskan luka dengan sangat jelas di sudut hatiku.

You: kamu salah Ayu, kau kira aku juga tidak terluka?

Me: salah katamu? salah apa? salah satu wanita yang perasaannya tidak kau tanggapi?

You: jadi perasaanmu yang membuncah itu telah mengalahkan logikamu sehingga aku dan permintaan maafku tak lagi kau indahkan?

Me: lebih dari itu. kau lupa menambahkan variabel rindu dan khawatir di dalamnya.

You: hmm.. kali ini aku memang salah. maafkan aku yah?

Me: aku tetap bisa merindukanmu tanpa harus memaafkanmu.

You: Aku benar-benar minta maaf. selain aku kau rindukan dan kau sayangi, aku juga tahu aku ini
egois.

Me: hmm..

You: berhentilah ngambek seperti itu. aku benar-benar tak tahu harus bagaimana kalau kau sudah bertingkah seperti itu. jujur aku rindu. kamu dimana? aku jemput yah. 

Me: memejamlah. aku ada tepat dihatimu. coba cari dibagian 'tak diurus'. mungkin kau meninggalkanku disana.

You: ayolahhh, kita baikan yah. biarkan pelangi mungil muncul di senyum terhangatmu. agar kau bisa merasa, sehangat itu pula aku rindu padamu. 

Me: begitulah kamu. pintar sekali merayu. cepatlah kesini. aku menunggumu. sebelum pelangi ini ditutup kembali dengan awan mendung.

0 komentar: