RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Selasa, 01 Januari 2013

apa ketakutan terbesarmu ?

Beberapa hari yang lalu, saya sempat bertanya ke beberapa orang di kampus. Mulai dari teman sebaya sampai senior di kampus tentang ketakutan terbesar mereka. Dan tentu saja jawaban yang muncul sangat beragam. Ada yang takut dengan kematian, ada yang takut jika menjadi yang tidak berguna, ada yang takut jika tidak bisa membahagiakan orang tuanya, dan masih banyak..

sebenarnya, bukan rasa takut seperti itu yang saya tanyakan. Sebenarnya yang saya ingin ketahui adalah tentang rasa takut "keduniawian". Misalnya, takut air, takut kucing, atau bisa di bilang semacam fobhia. tapi karena jawaban yang di harapkan beda, yah mau di apa lagi..

ketakutan terbesarku ?



kalau yang mengenai fobhia, sebenarnya saya punya banyak. tapi tidak terlalu parah yang sampai bisa menjerit-jerit tidak karuan. Saya takut darah, bukan darah yang setetes dua tetes, tapi darah dalam jumlah banyak, warna merahnya yang terlalu merah terkadang bisa membuat saya pusing.
Saya takut kegelapan. saya mempunyai imajinasi yang sangat tinggi, jadi ketika suasana di sekitar saya gelap, saya cenderung akan membayangkan cerita-cerita horror yang pernah saya dengar.
Saya juga takut yang namanya setan, hantu, pocong, atau apapun namanya.

tapi entah kenapa, saya menyukai rasa takut. ada sensasi tersendiri saat merasa takut, tapi dengan catatan saat merasa takut, saya yakin saya aman.
walaupun takut akan darah, saya tetap berusaha mendonorkan darah saya, yang sayangnya tidak pernah kesampaian karena tekanan darah saya yang selalu rendah
saya takut akan gelap dan hantu, tapi hal itu tidak pernah mengahalangi saya untuk menonton film horror di bioskop. saya tetap menutup mata saat hantunya keluar, atau tetap berteriak saat yang lain juga berteriak.
ada kepuasan tersendiri ketika ternyata saya bisa melewati ketakutan saya tadi, itu yang membuat saya menyukai rasa takut.

tapi mengenai ketakutan terbesarku, hmmm....

di dunia ini, yang paling menakutkan dan paling tidak ingin saya alami adalah kehilangan orang-orang yang telah mengambil peran dalam hidup saya.

kata orang bijak di luar sana, hidup ini bagaikan rumah, kita harus selalu membuka pintunya, agar orang-orang baru yang ingin masuk, dapat masuk. tapi orang-orang bijak itu lupa, kalau pintunya di buka begitu saja, tidak menutup kemungkinan, orang yang telah lama tinggal di kehidupan kita akan pergi. meninggalkan kita.

rasa kehilangan. sejak pertama kali kita merasa memiliki, saat itu juga kita harus siap merasa kehilangan. entah itu mainan kesukaan, sahabat dari SD sampai sekarang, pacar, teman-teman, saudara, apalagi orang tua. entah itu kehilangan yang hanya sementara atau permanen selama-lamanya.

rasa kehilangan tidak ada yang menyenangkan.

dan selama hidup, telah banyak kehilangan yang saya lalui.

kehilangan mainan boneka lumba-lumba kesayangan, membuat saya tidak bisa tidur..
kehilangan sahabat SD karena pindah kota, dan harus beradaptasi lagi dengan lingkungan baru, membuat saya mulai malas bersosialisasi..
kehilangan pacar pertama karena ketidak cocokan, setelah 9 bulan bersama membuat saya sukar mempercayai mahluk yang bernama laki-laki selama dua setengah tahun lamanya..
dan bahkan ketika saya mulai mempercayai seorang 'teman dekat', dan harus kehilangan dia dalam waktu 6 bulan, hanya karena beda pemikiran tetap saja membuat saya menangis dan mengisolasi diri selama sebulan..

jadi jika kalian bertanya apa ketakutan terbesarku,  jawabannya adalah...

saya takut jika saya harus kehilangan orang-orang yang masih saya miliki di hidup ini, dan harus melewati rasa kehilangan itu seorang diri. itu!

0 komentar: