Perempuan yang Kupanggil Ibu

untuk Anda
Perempuan yang ku panggil Ibu.

tidak ada lagi kata yang pantas, selain TERIMA KASIH.



terima kasih, berkat perantara Anda aku bisa menikmati dunia. melihat indahnya semesta, menginjak khatulistiwa.
terima kasih, Anda telah bersedia menjadi kenalan pertamaku di dunia. menjadi sahabat yang selalu ada. menjadi teman yang selalu mengerti, menjadi kekasih yang selalu perhatian. dan menjadi orang tua yang penuh kasih.
terima kasih, untuk semua teguran yang menyadarkanku. untuk semua nasehat yang mendewasakanku, untuk semua pengalaman menyenangkan yang mewarnai hidupku, untuk semua pelajaran hidup yang membuatku lebih hidup.
terima kasih, atas semua tenaga yang terbuang, atas semua waktu yang terpakai, atas semua jerih payah yang tak terhitung, atas semua kerja keras Anda demi membuatku menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

dan MAAF.

maaf, untuk semua tetesan air mata yang sempat menetes, untuk amarah yang sempat timbul kepermukaan. untuk rasa khawatir yang muncul setiap kali aku tak berkabar.

maaf. atas semua suara-suara penolakan yang sempat keluar dari mulutku ini. juga atas bahasa-bahasa penuntutan yang sempat terdengar. serta untuk gerak-gerak pemberontakan yang sempat terlihat.

semoga kasih tuhan selalu menyelimuti kita untuk hari ini, esok dan selamanya

*cium tangan*

anakmu