RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Rabu, 16 Januari 2013

lelaki yang dimiliki dia

teruntuk kamu ( lelaki yang dimiliki dia)

tolong buat aku lupa. lupa caranya menangis karena memikirkanmu di malam-malam sepi. lupa meratapi kenyataan kamu sudah di miliki. dan lupa pada harapan yang ku bangun sendiri karena kedekatan kita. karena untuk semua hal tentangmu aku menolak jadi amnesia.



aku pandai menyembunyikan banyak hal di depanmu. Bertopeng teman tapi dengan hati dipenuhi jutaan kamu. bagaikan gerakan bawah tanah, tanpa kamu sadari aku mengintaimu setiap hari hingga akhirnya aku sadar hati ini telah jatuh pada hatimu, hati yang telah dimiliki dia.

aku lebih dulu dekat denganmu, dibanding dia. tapi kenapa semesta memilih dia untuk menjagamu ?
tidak bisakah kau membaca bahasa-bahasa nonverbal yang ku kirimkan di setiap kesempatan ? gerak-gerak tubuh yang kumainkan di setiap perjumpaan ?
apakah aku dengan perasaanku ini tidak begitu nyata di depanmu, hingga kau malah memilih dia ?

tahukah dia, bagaimana kedekatan kita sebelum kemunculannya? kurasa tidak. bahkan sepertinya tidak ada sedikit pun niatmu untuk menceritakannya. kalau kau tidak punya niat untuk bercerita tentang kita kepadanya, maka berhentilah menjadikanku boneka.

disaat kini kau telah memiliki dia, kurang apalagi hingga kau masih tetap mendekatiku ? kau bahkan semakin dalam menyeretku ke jurang kenangan. memanjakanku dengan sayatan perhatian. manis memang tapi pedis !

kenyataannya kita tak saling memiliki. kau milik dia, dan aku terjebak dalam balutan dirimu. aku terjebak dalam skenariomu.

kini aku melatih kemandirian, berjuang melewati malam sendirian. berlatih menghapus jejakmu di setiap sudut otak juga hatiku.

bantu aku melewatinya, cukup dengan berhenti memanjakanku, menuruti permintaanku, menjadikan aku yang utama, padahal ada dia yang lebih utama. berhenti !
buat semuanya terasa lebih mudah :')

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Ini bukan penghakiman terhadap sosok dalam tulisan ini. Menurut saya Lelaki itu adalah salah satu dari sekian banyak lelaki yang tidak beruntung.
Janganlah terlalu terjebak dengan skenario yang mengharuskanmu untuk sering menyejarahkannya, yang terus ingin kamu mainkan layaknya lagu kesukaanmu.
Sekarang saatnya membuka mata, melihat sesuatu yang nyata dan yang menganggap kamu sebagai sosok yang nyata, yang betah melihatmu tersenyum, mengusap airmata yang jatuh, yang bersedia mendengar segala keluh kesahmu, yang tidak pernah bosan menyebut namamu disetiap doa yang dia untaikan, karena dia sadar kamu yang utama.

Unknown mengatakan...

sebenarnya tulisan ini kisah orang lain yang sy jadikan inspirasi kak :)
alhamdulillah sekarang orangnya sudah sadar :)

Unknown mengatakan...

sampaikan salam kemerdekaanku untuknya. :)