RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Jumat, 04 Oktober 2013

Bagian 2 "Dialog : Nalar dan Rasa"

setelah sekian lama bersitegang, akhirnya Nalar dan Rasa kembali bertemu. "Ingin berdamai dengan sungguh-sungguh" kata Rasa. Sedangkan Nalar kasihan dengan pemilik tubuh yang selalu terisak tiap malam karena Rasa yang tak pernah diam. Sengaja mereka berjanji untuk bertemu di ruang hati terdalam, agar tak ada gangguan dari siapapun atau apapun.

Mau kamu sebenarnya apa sih ?

Kamu sendiri maunya apa ?

aku mau berdamai. ayo kita buat kesepakatan.

Percuma. Aku tidak akan pernah sepemahaman denganmu.

loh ? kenapa ?

karena kamu absurd. nonsense !

itu karena kamunya yang terlalu perhitungan. setiap detil dipikir hingga dalam.

buat apa memperjuangkan sesuatu kalau peluang untuk menang tak sampai 50 % ? buang-buang tenaga dan air mata tau!

nah. itu dia. kamu terlalu pesimis.

bukan pesimis. namanya realistis. memangnya kamu! kerjanya cuma menaruh harapan setinggi angkasa.

kamu tidak tahu kapan keajaiban akan datang.

memangnya kamu tau ? tidak juga kan ? 

siapa tau saja benar, harapan itu nanti akan jadi kenyataan.

kalau salah bagaimana? kasian si pemilik tubuh ini, harus berapa banyak lagi air mata yang mengalir hanya karena kau terlalu gampang membumbungkan harapannya ?

sudah.sudah.
ayo berdamai. hentikan pertengkaran ini.

sudah ku bilangkan, kita tidak akan pernah cocok.

aku tak memintamu untuk mendukungku, aku hanya minta kamu untuk diam.

tidak bisa. kalau aku diam, artinya si pemilik tubuh ini tidak akan pernah sadar.

ku mohon. setidaknya hingga hatinya sembuh benar. kalau kau diam, aku juga tak akan banyak bicara. kasihan si pemilik tubuh, kerjanya hanya menangisi konfrontasi kita. hanya hingga hatinya kembali utuh entah karena transplan atau hasil hibah dari seseorang yang lain. hingga saat itu tiba, mari bekerja sama.

oke. aku juga kasihan padanya.

Dan perjanjian gencatan senjata mereka di perpanjang.

 

0 komentar: