RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Sabtu, 12 Oktober 2013

Rewriting Story : "The Little Mermaid"

tersebutlah seekor raja duyung sekaligus dewa laut, bernama Neptunus. mempunyai 3 anak yang dengan kelebihan masing-masing. Anak pertama, duyung dengan sirip ungu, bernama Putri, akrab dipanggil puthe dikalangan para geng hiu. kelebihannya? cerdas. nilainya rata-rata A untuk semua mata pelajaran yang ada di akademi mermaid. mulai dari mata pelajaran "pengantar kesamuderaan" hingga "teori kehidupan bawah laut" dikuasainya. tak ada yang bisa mengalahkan nilainya pada pelajaran "teknik penguasaan sirip". soal akademik, semua takluk padanya.

anak keduanya yang bernama Nunu, mempunyai sirip berwarna merah. nunu menguasai berbagai macam bahasa. mulai dari bahasa kuda laut hingga bahasa kura-kura semua dikuasainya. tak heran dia mempunyai lingkup pergaulan yang luas. dipagi hari dia biasa bergaul dengan para ikan buntal, membicarakan ganggang laut yang semakin langka juga gosip asmara para artis Aqualywood. di siang hari, dia bisa dilihat berkumpul dengan para belut listrik. membahas tentang peta perpolitikan menteri menteri laut. dan di malam hari, waktunya dia bercengkrama dengan sang kura-kura, merenung tentang arti hidup dibawah air.

si bungsu, dengan sirip berwarna biru, bernama Ayu. si bungsu ini suka sekali menulis dan melukis. dia suka melukis siluet bulan di setiap karang yang ditemuinya. atau menulis keseharian para duyung diistana. jadi jangan heran jika karang-karang yang ada disekitar istana telah penuh dengan lukisan si bungsu, atau jika kalian masuk ke perpustakaan istana, akan ada banyak sekali puisi ataupun cerita karyanya.


Di istana ketiga putri duyung tersebut diasuh oleh sang nenek. Ketika putri duyung berusia 20 tahun, mereka diizinkan berenang kepermukaan untuk melihat kehidupan para manusia dan dunia atas laut. Akhirnya giliran putri duyung kecilpun tiba. Dia berkelana kepermukaan laut, melihat sebuah kapal dengan seorang pangeran tampan di dalamnya, dia pun jatuh cinta dari kejauhan. Sebuah badai besar melanda, mengakibatkan pangeran tampan terlempar ke laut. Putri duyung kecil menolong pangeran yang tak sadarkan diri dan membawanya ke pantai dekat sebuah kuil. Di sana dia menunggu sampai seorang gadis dari kuil menolong sang pangeran. Pangeran tidak pernah melihat putri duyung kecil

Putri duyung kecil bertanya kepada neneknya, apakah seorang manusia dapat hidup selamanya jika mereka tidak tenggelam. Nenek menjelaskan bahwa manusia memiliki umur lebih pendek dari para duyung yang rata-rata berusia 310 tahun. Ketika duyung mati, mereka berubah menjadi gelembung laut dan lenyap tak berbekas sementara manusia mempunyai jiwa abadi yang hidup di surga. Putri duyung kecil yang merindukan pangeran dan ingin memiliki jiwa yang abadi, mendatangi Penyihir Laut. Penyihir Laut menjual ramuan yang dapat memberinya sepasang kaki. hanya saja harga yang harus dibayar oleh Ayu sangat mahal. dia harus menukarnya dengan kemampuan menulis dan melukisnya. nantinya dia tidak akan bisa lagi menulis dan melukis.

Penyihir Laut memperingatkan, begitu putri duyung menjadi manusia, dia tidak boleh kembali ke laut. Meminum ramuan itu akan terasa seperti sebilah pedang menusuknya. Lalu dia akan memperoleh sepasang kaki, bahkan bisa berdansa lebih dari manusia lainnya. Hanya saja, kakinya akan terasa seperti berjalan di ujung pisau tajam dan terluka parah. Sebagai tambahan, dia hanya akan memperoleh jiwa jika pangeran mencintainya dan menikahinya, dengan begitu sebagian jiwa pangeran akan mengalir kepadanya. Sebaliknya, pada matahari terbit pertama saat sang pangeran menikahi gadis lain, putri duyung akan patah hati dan terurai menjadi gelembung-gelembung laut.

Putri duyung meminum ramuan itu dan bertemu pangeran, yang tertarik pada kecantikan dan keanggunannya. Tapi, yang paling dia sukai adalah melihat putri duyung menari dan dia menari untuk pangeran walaupun sakitnya tak tertahankan. Ayah pangeran memerintahkan pangeran menikahi putri dari kerajaan tetangga. Pangeran mengatakan dia hanya mencintai gadis dari kuil yang menolongnya tapi juga menambahkan putri duyung kecil telah mulai mengambil hatinya. Namun apa daya, ternyata putri kerajaan tetangga adalah gadis dari kuil, yang dikirim ayahnya untuk belajar di sana. Pangeran mencintainya dan menikahinya.

Putri duyung patah hati. Dia memikirkan semua yang telah ia korbankan dan sakit yang telah dia tanggung. dia menderita, menunggu datangnya kematian. Tapi, sebelum terbitnya matahari, kakak-kakak putri duyung kecil datang membawa pisau yang telah mereka tukarkan dari Penyihir Laut dengan kelebihan mereka masing-masing. Jika putri duyung memenggal pangeran dengan pisau itu dan membiarkan darah pangeran menetes ke kaki putri duyung, penderitaannya akan berakhir dan dia akan terus hidup.

tapi karena permintaan sang putri duyung kecil, pangeran tak jadi dipenggal. si bungsu yang terlanjur jatuh cinta dengan sang pangeran mengikhlaskan pangeran menikah dengan putri lain. sebagai gantinya, dengan Trisula sang Raja, putri duyung kecil tidak jadi terurai menjadi gelembung-gelembung laut. melainkan tetap menjelma sebagai manusia. dan harus terpisah dengan keluarga-keluarganya.

*TAMAT*

0 komentar: