RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Minggu, 09 Februari 2014

Hari #10: kamu pernah?

Hai. Kamu.

Kamu pernah jatuh cinta? maksudku, jatuh yang benar-benar jatuh. Jatuhnya lebih dalam dari yang telah kamu perkirakan. Hingga akhirnya kamu sadar, perlu kekuatan ekstra untuk bangkit dari jatuhmu dan kembali berjalan seperti biasanya. kamu pernah merasakan jatuh cinta seperti itu? bahkan kamu tak pernah tau, apa yang membuatmu jatuh atau mungkin justru terperosok dalam.

Kamu pernah jatuh cinta? jatuh pada cinta yang tak bisa kau ungkapkan. karena satu kata yang terucap akan mehancur leburkan kontalasi persahabatan yang sudah berdiri kokoh sejak awal pertemuan. saat dimana ketulusan tak pernah mengharapkan balasan. Saat bisu lebih bermakna dari ribuan kata-kata. Saat tatapan mata adalah ungkapan paling jujur yang pernah diperlihatkan. saat-saat cinta tidak lagi bisa dibahasakan.

Kamu pernah jatuh cinta? jatuh cinta pada seseorang yang justru mengharapkan balasan cinta dari orang lain. Takdir itu kejam yah? bagaimana dia mempertemukan kita dengan seseorang yang senyumnya bisa membuat hatimu dilanda musim panas padahal langit sedang hujan deras. Sayangnya, senyum itu bukan untukmu. Senyum itu untuk orang lain yang tak bisa juga dimiliki olehnya. Takdir senang mempermaikan manusia, kamu dibuat menunggu kehadirannya melintas dihadapanmu, padahal dia melintas untuk mencari 'seseorang'nya yang lain.

Kamu pernah jatuh cinta? Jatuh cinta pada orang yang kau jadikan prioritas utama sedang dia hanya menganggapmu pilihan kesekian. Tak keberatan hatimu terluka penuh lebam-lebam biru asal kamu bisa melihat tawa mengiasi wajahnya. seakan senyum diwajahnya secara otomatis menyembuhkan luka-luka yang menganga dengan mudah.

Kamu pernah jatuh cinta? Jatuh pada cinta yang memaksamu pergi secara diam-diam. sebelum kamu terluka lebih dalam, kau harus menyeret hatimu untuk pergi ketempat terjauh. ke tempat dimana kamu tak bisa lagi menoleh melihatnya meskipun kau sangat ingin. Jatuh cinta yang memaksamu mengasingkan diri.

tidak, tentu saja tidak. aku bukan sedang mengajarimu perihal jatuh cinta. siapalah aku ini, aku dan cupid bahkan tak bersahabat sama sekali. Semua yang telah kutuliskan, sesungguhnya yang ingin ku jabarkan bukanlah jenis-jenis jatuh cinta. melainkan tentang perpisahan. tentang kehilangan. tentang sesuatu yang tak pernah terasa menyenangkan.

Aku tahu, tak ada yang menyenangkan dari sebuah perpisahan. Semanis apapun dia dilantunkan, Sebaik apapun dia diucapkan. Perpisahan tetap saja meninggalkan luka. perpisahan tetap saja memaksa kita untuk mengasingkan diri. Pertanyaan ini mungkin klise, tapi apa gunanya bertemu jika akhirnya harus berpisah? yang jauh lebih meninggalkan luka adalah perpisahan yang terjadi tanpa pernah benar-benar bertemu sebelumnya.

maaf jika aku telah lancang menuliskan surat ini padamu. aku yakin kita akan baik-baik saja setelah ini. kita bisa melewati perpisahan ini secara baik-baik. mengambil pelajaran dari pertemuan kita dan tersenyum sambil melambaikan tangan pada masing-masing.

kamu pernah, mengucapkan selamat tinggal pada seseorang? percayalah, rasanya betul-betul tak menyenangkan sama sekali.

Selamat Tinggal

Aku

0 komentar: