RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Selasa, 04 Februari 2014

Hari #5 : Casanova Abad Dua Ribu

Selamat Siang, Casanova Abad Dua Ribu

Surat di hari kelima ini, kutulis disela-sela waktu jeda antara jadwal-jadwal perkuliahan yang padat.
Aku cuma ingin mengucapkan 'terima kasih', untuk waktu-waktumu yang kutahu sangat berharga tapi tetap kau luangkan hanya sekedar mendengar keluh kesah ku yang kadang sangat kekanak-kanakan. terima kasih.

kau termasuk salah satu orang yang bisa membuatku tenang, entah karena kau sudah terbiasa menghadapi berbagai macam orang atau kau terlalu lihai menghandle masalah-masalah. ini yang ingin aku pelajari darimu. sayangnya, kau tidak punya banyak waktu luang untuk mengajariku.
jangan salahkan aku, jika nanti kedepannya kau akan semakin ku banjiri dengan banyak cerita-cerita  kekanak-kanakan lainnya.

kalau aku bilang, kau termasuk salah satu motivatorku untuk tetap menulis, aku dapat apa? traktir es krim yah? hahaha.
tapi begitulah adanya. beberapa cerpen lahir karena aku ingin kau membacanya, mengomentarinya atau mungkin memujinya. hehe.

disurat kali ini, aku cuma mau berkata. jangan pernah bosan disusahkan olehku. karena menyusahkanmu adalah salah satu hobby yang menyenangkan. sebenarnya surat ini mau ku kemas dalam bentuk yang menarik, sayangnya waktu ku tak tersisa banyak. 10 menit lagi aku harus masuk ruang kuliah. mungkin nantinya akan ada surat untukmu lagi dalam bentuk yang lebih rapi.

ya sudah, surat kali ini, begini saja dulu.

PS: sering-seringlah berkunjung. jangan terlalu sibuk. :)

casanova abad dua ribu
menjadi bintang sukses di panggung palsu
setelah memenangkan perang
casanova duduk manis diatas kursi
menikmati musik ditemani nuansa pagi
sibuk sendiri mengikat sepatu kaki
hingga embun tak kuasa tak mencair.

Suatu hari, ia muncul begitu saja di ambang pintu
usai bergiat dengan ilmu.
wajahnya dibalut misteri
mengungkap senyum yang terikat simpul berpeluh.
ahh, casanova lagi sibuk

tidak mudah mendapatkan waktu untuk menjumpa.
pagi hari dia kerja.
malamnya pergi menjaga.
demi cita-cita katanya.

casanova abad dua ribu.
dengan halusnya melukiskan darah pada bibirku
melelahkan airmata pada senyumku.
ahh, ini hanya masalah waktu.

Sudah tujuh senja, tujuh fajar berlalu.
casanova belum juga pulang.
bahunya kini ku rindukan
oleh keluh kesah lidahku. 


0 komentar: