RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Minggu, 02 Februari 2014

Hari #3: Putri Duyung Merah Muda

surat ketiga ini aku tujukan buat kamu, saudara seperduyunganku. 
Sang Putri Duyung Merah Muda. LA

Aku percaya tak ada yang namanya kebetulan. Seganjil apapun kejadiannya, selalu ada tangan Tuhan yang bekerja di baliknya. Semenjak bertemu kamu, Tuhan sering kali bekerja pada hal-hal yang tak biasa. Aku tak pernah berfikir akan mengatakan ini, kamu membawa keajaiban masuk dalam hidupku. *anggap saja saya lagi mengigau mengatakan ini*

Seandainya kamu jadi kekasihku, mungkin aku tak akan ragu melamarmu saat ini juga. karakter kita sangat berbeda tapi jiwa kita berada di frekuensi yang sama. kau tahu semua sejarah kehidupanku, dari yang terkelam hingga yang sedikit terang. dari yang sedih berlebihan hingga bahagia yang menyenangkan. aku senang, Neptunus mempertemukan kita.

kita telah lama tak bertukar pandang. aku tahu, kamu semakin kurus, sedangkan aku semakin subur. mau bagaimana lagi, akhir-akhir ini aku memang sedang bahagia. tapi tenang saja, kegalauanmu tentang si 'dia' akan selalu ku dengar. terakhir kali kita bersua, itu terjadi di luar rencana. Saat itu aku sedang berjalan-jalan di kotamu -kita memang telah dipisahkan laut sejak 2 tahun yang lalu-. berkali-kali sejak seminggu sebelumnya, kita saling mencocokkan jadwal, mencari waktu kosong dimana kita bisa bertemu. tapi nihil. kamu sibuk dengan perkuliahanku, sedang aku hanya sebentar di kotamu. aku ikhlas tak bertemu kamu saat itu.tapi lagi-lagi Tuhan bekerja dengan caranya sendiri. kita bertemu di gerbong kereta. dari sekian banyak jadwal keberangkatan kereta, dari sekian banyak gerbong di kereta, dari sekian banyak waktu pemberhentian. kita dipertemukan di kereta yang sama, gerbong yang sama. aku sedang pulang menuju penginapanku, sedang kamu akan berangkat menuju tempat praktikmu

Di suratku kali ini, aku cuma mau bilang. aku kangen berat. giliran kamu yang mengunjungi kotaku. kadang sedih rasanya mengingat bukan aku lagi yang selalu ada disisimu. mengingat posisiku perlahan diganti oleh orang-orang yang kau panggil dengan kata sahabat. mengingat bukan aku lagi yang menyediakan bahu untukmu, menepuk-nepuk pundakmu, dan menggenggam tanganmu saat kau membutuhkan seseorang di sampingmu. kini aku malah terlihat lemah. hanya bisa menyediakkan telinga untuk mendengar keluh kesahmu, yang bahkan kadang tak bisa kucari solusinya.

tapi, bukankah kita sudah berjanji untuk berpisah sejenak. berjanji untuk melangkah tegap di jalan masing-masing. dan bertemu kembali di ujung kesuksesan. tanggal 20 Februari tahun 2020. sampai jumpa di tanggal itu.

Tertanda

Putri Duyung Biru

0 komentar: