RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Sabtu, 15 Februari 2014

Hari #15: Kepada Laut

Kepada Laut

Halo, laut. Apa kabar? Ini bukanlah pertanyaan basa basi. Kita memang telah lama tidak bertukar kabar. Mungkin, akulah putri duyung paling durhaka seantero samudera. Bukannya mendatangimu, aku malah terkesan cuek padamu. Kalau aku minta maaf sekarang, sebelum ku paparkan padamu semua alasan-alasan pembenaran tingkahku, masih maukah kamu memaafkanku?

Jangan kau anggap pembelaanku ini adalah bahasa-bahasa apologi. Karena sungguh, aku tidak berniat untuk tak peduli lagi padamu. Aku sangat ingin menemuimu, hanya saja aku memang tak punya wakttu belakangan ini untuk mengunjungimu. Kini waktumu telah disita oleh dia. Aku tahu, kau pasti marah besar kali ini. Aku sadar kesalahan terbesarku padamu. Kau pasti berfikir aku jahat, karena sampai sekarang aku bahkan belum mengenalkan dia padamu. Aku benar-benar putri duyung yang durhaka bukan? Salahkan waktu, meski rinduku telah mengebu-gebu, rinduku masih bertekuk lutut dihadapan waktu.

Aku takut, waktu masih tak mengizinkanku menyentuh airmu lagi. Biarkan kini aku ceritakan padamu tentang dia. Setidaknya kau mengenalnya, walau hanya lewat tulisan.

Namanya? Aku pikir kita telah sepemahaman, perkara nama yang hanya sekedar kata-kata. Seperti kata William Shakespeare “what’s in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet-Apalah arti sebuah nama? Andaikata kau memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan berbau wangi”. Bukankah esensi seorang manusia terletak pada sifat-sifatnya? Maka mari kujabarkan sifatnya saja.

Dia dan aku berkebalikan. Jika seluruh tingkah laku dan gerak tubuhnya menceritakan suatu tanda, aku menceritakan tanda lewar bahasa diam. Jika dia berbicara melalui perantara kata, aku memakai senyum sebagai perantara maknaku. Duniaku dan dunianya berbeda. Puisi-puisiku menemukan dunia lain selain dunia fiksi. Fantasi-fantasiku kini mencoba berkonsensus dengan rasio-rasio. Tak salahkan jika seperti itu?tenang saja, aku tak akan lupa denganmu.

Bagaimana? Adakah sedikit gambaranmu mengenai dia? Bisakah kau berteman akrab dengannya? Bisakah kau mengenalkannya dengan neptunus? Bolehkah dia kuajak jika bertemu denganmu? Kuharap jawabanmu ‘iya’

Tunggu aku, akan kuusahakan untuk mengunjungimu dalam waktu dekat ini. Saat itu datang, aku akan mempertemukannya denganmu.

Tertanda


Putri Duyung

0 komentar: