Kepada Laut
Halo, laut. Apa
kabar? Ini bukanlah pertanyaan basa basi. Kita memang telah lama tidak bertukar
kabar. Mungkin, akulah putri duyung paling durhaka seantero samudera. Bukannya mendatangimu,
aku malah terkesan cuek padamu. Kalau aku minta maaf sekarang, sebelum ku
paparkan padamu semua alasan-alasan pembenaran tingkahku, masih maukah kamu
memaafkanku?
Jangan kau anggap
pembelaanku ini adalah bahasa-bahasa apologi. Karena sungguh, aku tidak berniat
untuk tak peduli lagi padamu. Aku sangat ingin menemuimu, hanya saja aku memang
tak punya wakttu belakangan ini untuk mengunjungimu. Kini waktumu telah disita
oleh dia. Aku tahu, kau pasti marah besar kali ini. Aku sadar kesalahan
terbesarku padamu. Kau pasti berfikir aku jahat, karena sampai sekarang aku
bahkan belum mengenalkan dia padamu. Aku benar-benar putri duyung yang durhaka
bukan? Salahkan waktu, meski rinduku telah mengebu-gebu, rinduku masih bertekuk
lutut dihadapan waktu.
Aku takut, waktu
masih tak mengizinkanku menyentuh airmu lagi. Biarkan kini aku ceritakan padamu
tentang dia. Setidaknya kau mengenalnya, walau hanya lewat tulisan.
Namanya? Aku pikir
kita telah sepemahaman, perkara nama yang hanya sekedar kata-kata. Seperti kata
William Shakespeare “what’s in a name? That
which we call a rose by any other name would smell as sweet-Apalah arti sebuah
nama? Andaikata kau memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan
berbau wangi”. Bukankah esensi seorang manusia terletak pada
sifat-sifatnya? Maka mari kujabarkan sifatnya saja.
Dia dan aku
berkebalikan. Jika seluruh tingkah laku dan gerak tubuhnya menceritakan suatu
tanda, aku menceritakan tanda lewar bahasa diam. Jika dia berbicara melalui
perantara kata, aku memakai senyum sebagai perantara maknaku. Duniaku dan
dunianya berbeda. Puisi-puisiku menemukan dunia lain selain dunia fiksi. Fantasi-fantasiku
kini mencoba berkonsensus dengan rasio-rasio. Tak salahkan jika seperti
itu?tenang saja, aku tak akan lupa denganmu.
Bagaimana? Adakah
sedikit gambaranmu mengenai dia? Bisakah kau berteman akrab dengannya? Bisakah kau
mengenalkannya dengan neptunus? Bolehkah dia kuajak jika bertemu denganmu? Kuharap
jawabanmu ‘iya’
Tunggu aku, akan
kuusahakan untuk mengunjungimu dalam waktu dekat ini. Saat itu datang, aku akan
mempertemukannya denganmu.
Tertanda
Putri Duyung
0 komentar:
Posting Komentar