RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Minggu, 16 Februari 2014

Hari #16: Surat Gencatan Senjata.

Teruntuk Si bungsu keluargaku.

Rasa-rasanya ada yang salah, mengingat aku sekarang sedang menuliskan surat cinta untukmu. Kita tak pernah akur kan selama ini. Menulis surat ini, rasanya aneh. Tapi biarlah, anggap saja ini semacam surat gencatan senjata.

Tahu tidak apa yang tak kusukai darimu? Umurmu baru Sepuluh tahun, tapi tingkahmu sudah seperti remaja kebanyakan. Tingkah lakumu di depan orang-orang yang berlagak bak orang dewasa kadang menjengkelkan. Anak-anak sepertimu, harusnya pergi bermain dengan sebayanya di sore hari. Bukannya tinggal di rumah dan menonton seluruh pertunjukkan Artis K-pop sepanjang hari. Waktu aku seumuran kamu, sore hari adalah waktu yang ku tunggu, bermain petak umpet, bermain layangan, atau 'dende', yang mana saja ku mainkan, asal tidak berada di dalam rumah. Jangan terus-terusan berteman dengan laptopmu itu, aku khawatir, kamu akan susah beradaptasi dengan banyak orang. Aku tahu kamu sering di 'bully' oleh anak-anak tetangga, tapi cobalah untuk tidak terlalu cepat menangis, berlari masuk ke dalam rumah dan melaporkan semuanya ke ibu dan bapak. Cobalah untuk bertahan, perlihatkan pada mereka kelebihan-kelebihanmu.

selanjutnya, cobalah untuk berhenti menjadi orang yang antikritik. Percayalah, orang-orang yan mengkritikmu sesungguhnya mau melihatmu menjadi lebih baik lagi. Jangan cepat ngambek kemudian menangis, hanya karena ku beritahukan ada sesuatu yang salah dari perbuatanmu. Tak usah sibuk mencari pembenaran-pembenaran, kalau nyata-nyata kamu telah salah. Ada kalanya mengakui kesalahan itu lebih baik.

Dan mulailah membaca buku. Meskipun komik, yang jelas biasakan lah membaca. Aku punya ratusan komik di kamarku, mengapa tak pernah kau sentuh-sentuh? Suatu saat nanti kau akan bersyukur jika menjadikan membaca sebagai salah satu kebiasaanmu. Percayalah.

Ahh, aku memang tak bisa bertutur halus padamu. Tapi sungguh, himbauan-himbauanku sebelumnya tulus ku beritahukan padamu. Terakhir, jadilah anak-anak sebagaimana anak-anak seharusnya. :)

Tertanda

Kakakmu.

0 komentar: