RSS Feed
Tidak semua yang ku tulis adalah aku, dan tak semua yang kau baca adalah kamu.

Senin, 24 Februari 2014

Hari #25: Surat Izin mengagumi

KOMITE PENGGEMAR RAHASIA
Jalan Misteri No.1, Makassar
Telepon:08124122xxxx email: nrlwhyn@gmail.com twitter:@nrlwhyn

Nomor: 025/30HariMenulisSuratCinta/Februari/2014
Perihal: Permohonan Izin Mengagumi
Lampiran: 2 (dua) lembar penuh puji-pujian

Kepada :
Yang Tercantik dan Tergagah
Kanda @Jusma_dhi dan @rarabidja

Di_
       Padang Rumput atau Kolong Bumi

Bersama surat ini, saya menyampaikan rasa kekaguman saya kepada kanda-kanda sekalian. Seperti layaknya cinta, saya juga tidak tau sejak kapan rasa kekaguman ini bersarang dan mendekam di hati saya. Semua berjalan biasa-biasa saja, hingga saat saya menulis surat ini, saya seakan tersentak dan sadar, selama ini ternyata saya telah lama kagum sama kanda-kanda. Mungkin terdengar janggal, tapi begitulah, kanda-kanda sekalian memang masuk kategori 'orang-orang yang wajar punya pengagum'. Cukup tau dan terima saja yah kak :)

Perihal mengapa serta alasan-alasan yang mendukung kekagumanku pada kalian, telah saya sertakan dua lampiran yang masing-masing untuk kalian. Demikian Surat ini saya kirimkan, untuk kedepannya ditindak lanjuti sebagaimana mestinya.

Tertanda

Salah Satu adik yang mengagumi kalian

******
Lampiran 1
A. Jusmatang.
Halo kak Jus. Rasa-rasanya aneh menyapa lewat surat seperti ini. Bukankah kini setiap malam kita bertatap muka? Haha. Saya sudah lupa, bagaimana awal pertemuan kita. maklum saja, ingatanku memang jarang bisa diandalkan. Jadi harus bagaimana saya menjelaskan kekaguman saya pada kanda?

Kak Jus, terima saja, kalau sekarang salah satu orang yang kujadikan patron di kampus adalah kak Jusma. Banyak pelajaran-pelajaran kehidupan yang saya dapat dari sosok seorang kak Jusma. Salah satunya adalah bagaimana berani mengambil peran sebagai bentuk tanggung jawab aras pengetahuan yang kita peroleh. Mempertanggungjawabkan pengetahuan itu susah yah?

Kak jusma juga tidak pernah capek menyediakan wadah untuk belajar. Mulai dari kelas filsafat saat masih berstatus sebagai 'mahasiswa baru' dulu, terus lanjut kelas keperempuanan yang berhenti ditengah jalan akibat masa-masa KKN kak jusma dulu. Masih teringat jelas bagaimana kita bersama beberapa teman yang lainnya, duduk-duduk di pinggir danau kampus, membicarakan tentang bagaimana hakikat seorang perempuan. jadi kapan kelas perempuannya dilanjut? Kak jusma, sedang tidak menyibuki sesuatu lagi kan? atau kesibukan mengerjakan skripsi tak lagi menyisakan waktu yang cukup untu sekedar membahas tentang perempuan?

Masih banyak hal-hal lain yang saya kagumi dari kak Jusma, kekonsistenan kak jusma mengawal kerja-kerja lembaga juga salah satunya. Tetap setia mengawasi kerja-kerja organisasi, sementara  teman-teman kak jusma telah lulus satu persatu. rasa-rasanya kalau saya berada di posisinya kak jusma, saya tidak bisa sekonsisten begitu. apa lagi ya? ahh, kak jus masih ingat curhat-curhatan tentang 'teman' kak jusma yang saya kadang tak mengerti maunya apa. haha. masa-masa gregetan seperti itu kadang lucu kalo diungkit-ungkit lagi.

Sebegitu saja yah kak, saya tak pandai memuji-muji sesama wanita. rasanya aneh. haha. Assalam.

*****

Lampiran II
A. Rara Bidja Gading

kak raraaa....

Pertama kali dekat sama kak rara itu, dari tulisan di blog yang judulnya "ku nikmati kau disetiap zaman". Tulisan itu yang selanjutnya membuat saya memutuskan untuk jadi pelanggan tulisan-tulisan kak rara. tak pernah kecewa, saya menikmati setiap penggalan cerita-cerita kak rara. saya suka dengan pemilihan-pemilihan katanya. Tidak monoton, kreatif, dan sederhana.

beberapa cerita sempat membuat saya penasaran. Siapa itu Ray dan Jane? *kalau nda salah ingat nama tokoh* saya juga suka bagaimana kak rara menganalogikan cerita dalam benda-benada mati.

saya juga kagum dengan keluasan pergaulan kak rara. Jilbab besar yang kak rara gunakan tidak pernah sekalipun menjadi penghalang untuk berkreasi. Belum lagi keterbukaan pemikiran kak rara yang tidak dengan mudah menjustifikasi orang. ahh, saya mau menjadi seperti itu, buku apa yang harus dibaca kak?

saya juga masih ingat, masa-masa screening dimensi keilmuan sama kak rara. Waktu itu saya keliahatn bodoh sekali yah? haha. maklum sajalah kak, saya memang tak begitu menguasai dimensinya.

dari kak rara juga, saya belajar untuk menngejewantahkan pengetahuan yang telah saya dapatkan ke rana praksisnya. cerita kak rara tentang diskusi 2 jam tentang 'epistemologi' membuat saya berusaha untuk sebisa mungkin berintegrasi. meski masih perlahan dan sedikit demi sedikit tak mengapa kan? :)

 alasan-alasan diatas rasanya sudah cukup menjelaskan, kenapa saya mengagumi kanda. ;)

0 komentar: